STEP UP : REVOLUTION 2012 BRRip FLV 355Mb
or
Download
or
Review
Apakah sebuah tarian dapat mengubah cara pandang dunia terhadap satu permasalahan? Well… jika Anda hidup di dalam jalan cerita film yang merupakan instalasi keempat dari franchise Step Up yang diberi judul Step Up Revolution…
sepertinya tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan. Disutradarai
oleh Scott Speer yang menggantikan posisi John M. Chu yang kali ini
hanya bertugas sebagai seorang produser, Step Up Revolution sama sekali tidak menawarkan sesuatu yang baru dalam jalan ceritanya. Sebuah hal yang sangat mudah ditebak, mengingat Step Up merupakan sebuah franchise
yang sepertinya hanya berfokus untuk menghadirkan deretan adegan
koreografi tari mengagumkan dalam jalan ceritanya daripada memikat
penonton dengan jalan cerita, dialog maupun penampilan akting yang kuat.
Namun… apakah kekuatan tersebut masih dapat diandalkan dalam seri
keempat kali ini?
Seperti seri-seri sebelumnya, Step Up Revolution mengisahkan
tentang pertemuan seorang pria tampan yang bertubuh atletis bernama
Sean (Ryan Guzman) dengan seorang gadis cantik bernama Emily (Kathryn
McCormick). Sean adalah seorang pemimpin kelompok tari flash mob
– sebuah bentuk tarian berkelompok yang diadakan di sebuah lokasi dan
biasanya berlangsung secara tiba-tiba – profesional. Ia dan kelompoknya
yang menamakan diri mereka sebagai The MOB sedang berjuang untuk meraih
popularitas lewat sebuah kontes yang diadakan via YouTube.
Sementara itu, Emily adalah seorang puteri pengusaha sukses, William
Anderson (Peter Gallagher), yang juga sedang berusaha menjadi seorang
penari kontemporer profesional. Kecintaan keduanya atas dunia tarilah
yang kemudian mempertemukan dan mendekatkan keduanya.
Konflik mulai muncul ketika perusahaan
milik ayah Emily berniat untuk membeli dan menghancurkan daerah tempat
tinggal Sean dan teman-temannya untuk kemudian dijadikan sebuah wilayah
pusat bisnis. Tidak ingin mengecewakan Sean dan teman-temannya, Emily
kemudian datang dengan sebuah ide agar flash mob yang dilakukan
oleh The MOB lebih menonjolkan sebuah pesan sosial daripada hanya
tarian belaka untuk membantu menggugah perhatian banyak orang agar lebih
mempedulikan terhadap apa yang akan terjadi di wilayah mereka. Dan
mereka berhasil! Dunia memperhatikan tarian The MOB dan menangkap pesan
mereka untuk menyelamatkan lingkungan tersebut dari tangan para
kapitalis. Tentu saja, permasalahan tidak akan berhenti di situ saja.
Sebuah masalah kemudian kembali muncul yang akan membuat karakter Emily
dan Sean sepertinya tidak akan menyatu, karakter Emily dan ayahnya
saling beradu argumen, permasalahan dalam karir dan persahabatan mereka
dan bla… bla… bla… hingga akhirnya sebuah tarian datang dan menyelesaikan sebuah masalah.
Yeah… well… setelah
tiga seri terus menerus mempertahankan dominasi kekuatan penampilan
koreografi tari daripada berusaha untuk memperbaiki departemen penulisan
naskah cerita dan penampilan akting, jelas terlihat bahwa Step Up Revolution
terasa sedikit menjemukan di banyak bagiannya. Dengan mata tertutup,
penonton dapat dengan mudah menjelaskan apa yang terjadi pada para
karakter yang hadir di dalam jalan cerita, konflik yang kemudian muncul
sekaligus bagaimana mereka menyelesaikan permasalahan tersebut. Klise.
Beberapa orang jelas akan berargumen bahwa franchise Step Up
bukanlah sebuah seri film yang layak untuk ditanggapi secara serius.
Murni hanya dihadirkan sebagai sebuah hiburan yang hadir melalui
berbagai koreografi tari dahsyat yang disajikan di dalamnya. Yeah right…
naskah cerita tetaplah adalah sebuah bagian penting dari sebuah
presentasi film. Dan ketika naskah cerita sebuah film tampil sangat
lemah, sebuah film dijamin akan terlihat begitu melelahkan seiring
berjalannya durasi film, tidak peduli semanis apa polesan audio visual
yang berusaha disajikan untuk menutupi kelemahan tersebut. Seperti yang
terjadi pada film ini.
Dan kemudian ada departemen akting film yang… well… tampil sama lemahnya. Bahkan lebih lemah daripada kekuatan departemen akting seri Step Up ssebelumnya. Terlepas dari penampilan mereka yang atraktif, Ryan Guzman sama sekali tidak memiliki chemistry
yang hangat dengan pasangan mainnya, Kathryn McCormick.
Karakter-karakter lain yang dihadirkan di film ini cenderung hanya hadir
sebagai pemanis kerumitan adegan belaka – termasuk Peter Gallagher,
satu-satunya nama yang paling dikenal diantara jajaran pemeran film ini.
Apakah mereka menghadirkan penampilan akting buruk? Mungkin saja. Namun
penulisan karakter setiap tokoh di film ini jelas juga tidak membantu
banyak ketika setiap karakter yang hadir hanya ditampilkan dalam
kapasitas seadanya saja.
Mengandalkan tata koreografi tari? Well… penonton sepertinya telah melihat tata koreografi yang lebih baik dari apa yang ditampilkan dalam Step Up Revolution.
Jangan salah. Tata koreografi yang disusun oleh koreografer-koreografer
tari kelas dunia seperti Jamal Sims, Christopher Scott, Chuck Maldonado
dan Travis Wall untuk film ini masih mampu tampil memikat – dan tetap
menjadi satu-satunya kualitas utama film ini. Namun sama sekali tidak
istimewa. Pemanfaatan teknologi 3D yang dahulu dapat hadir maksimal
dalam Step Up 3D (2010) juga sangat jauh berkurang pada seri kali ini. Ditambah dengan kurangnya dukungan lagu-lagu yang lebih catchy dalam mengiringi setiap tampilan koreografi tari dalam film ini, Step Up Revolution jelas menunjukkan bahwa franchise Step Up benar-benar membutuhkan sebuah revolusi nyata agar mampu tetap bertahan.
Adalah sangat mudah untuk menempatkan Step Up Revolution sebagai bagian terlemah dari empat seri film yang berada dalam franchise Step Up.
Kualitas penulisan naskah cerita film ini jelas tidak beranjak
kemana-mana, bahkan cenderung semakin melemah. Hal yang sama jelas
tercermin dari kualitas penampilan akting para jajaran pemerannya serta
penampilan tata koreografi tari dalam film ini. Bukannya sama sekali
kehilangan unsur menghiburnya, namun setelah beberapa kali dihadirkan
unsur yang sama dan sama sekali tidak mengalami perkembangan, formula
yang disajikan dalam franchise Step Up mulai terasa menjemukan. Sajian yang segera terlupakan beberapa menit setelah film ini habis masa tayangnya.
sumber NurcellMOvies and amiratthemovies
Tidak ada komentar:
Posting Komentar