Israel hendak hapus bangsa Arab dari peta dunia
serangan israel ke palestina. ©REUTERS
Sebuah lansiran dari penulis Gideon
Levy sungguh mengejutkan. Tujuan Israel asli diyakini bukan menghabisi
kelompok pejuang Hamas, namun lebih besar lagi. Mereka ingin
membersihkan bangsa Arab.
Membunuh warga sipil Palestina sudah
menjadi bagian dari kebijakan Israel, demikian dikatakan Levy seperti
dilansir dari surat kabar Haaretz, Ahad (13/7). Israel percaya
menghabisi mereka maka Negeri Zionis itu akan aman. Alasan Israel hendak
menjatuhkan Hamas sangat tidak realistis dan tidak dibenarkan lantaran
di balik itu mereka memiliki tujuan lain yang lebih parah yakni
membantai orang-orang berdarah Arab.
Israel telah membuat peta
pembantaian itu, setidaknya hal itu bisa dilihat secara gamblang pada
stasiun televisi Al Jazeera yang lebih berimbang memberitakan agresi
militer Negeri Bintang Daud itu. Levy menegaskan kita semua akan
terkejut melihat gambar-gambar ditayangkan Al Jazeera. Mayat-mayat warga
Gaza menumpuk dan lebih banyak lagi korban pembunuhan massal makin
membuat Israel bangga.
Total korban mencapai ratusan dan 24 di
antaranya anak-anak. Israel membombardir sekolah bahkan rumah sakit,
namun tak satu pun keadilan bisa menyeret mereka untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya. Meski secara jelas kejahatan kemanusiaan terjadi
di depan mata tapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selalu mengatakan
serangan mereka sudah sesuai dengan perintah dari pusat. Berbeda dengan
keadaan di Irak dan Suriah yang juga tengah konflik. Warga Gaza tak
memiliki fasilitas mewah saat ini dibutuhkan pengungsi yakni melarikan
diri. Gerbang Rafah sebagai satu-satunya jalan keluar ditutup oleh Mesir
sebagai pemilik sah dan ini membuat mereka harus bertahan hidup di
tengah gempuran militer Zionis.
Sejak perang Libanon pertama
lebih dari tiga dekade lalu, pembantaian warga Arab telah terjadi. IDF
tidak berperang melawan tentara dan Hamas namun sasaran utama mereka
yakni penduduk sipil. Bangsa Arab seperti tidak mempunyai tujuan hidup,
mereka dilahirkan seolah hanya untuk membunuh dan dibunuh, dan Zionis
telah menargetkan mereka untuk dihabiskan.
Hamas pun bersalah.
Mereka meninggalkan masyarakat sipil Gaza dan memfokuskan diri menyerang
militer Israel dari tempat-tempat bersembunyi. Mereka meninggalkan
rakyat tak bersalah semakin sengsara di garis perbatasan. Namun tentu
saja ini membuat kesalahan Israel semakin berlipat. Mereka menyerang
rumah-rumah dan tak satu pun kelompok Hamas berada di sana. Israel
melontarkan mortar dengan penghuninya berada di dalam sana.
Pensiunan
mayor jenderal Israel Oren Shachor memberikan komentar paling kejam dan
tak rasional. "Dengan membunuh warga mereka ini akan menakuti Hamas,"
ujarnya. Ucapan enteng ini sama sekali tak mendapat respon bahkan dari
polisi dunia Amerika Serikat sekalipun. Ucapan ini kejahatan paling
terlihat dan mengenaskan.
Perang merupakan hal hina dalam
peradaban manusia dan perang paling parah yakni perang tanpa tujuan. Ini
yang terlihat antara Gaza-Israel. Dunia jelas tak bisa membayangkan
kengerian hidup di Gaza dan ketakutan dirasakan oleh 1,8 juta
penduduknya. Jalur Gaza hanya satu contoh wilayah keputus asaan manusia.
Israel telah menyiapkan 1.000 ton bahan peledak dan tanda-tanda kemenangan mereka sudah hampir tercapai. Kematian bagi Arab.
Ardini Maharani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar