Selasa, 15 Juli 2014

Israel hendak hapus bangsa Arab dari peta dunia

Israel hendak hapus bangsa Arab dari peta dunia
serangan israel ke palestina. ©REUTERS


Sebuah lansiran dari penulis Gideon Levy sungguh mengejutkan. Tujuan Israel asli diyakini bukan menghabisi kelompok pejuang Hamas, namun lebih besar lagi. Mereka ingin membersihkan bangsa Arab.

Membunuh warga sipil Palestina sudah menjadi bagian dari kebijakan Israel, demikian dikatakan Levy seperti dilansir dari surat kabar Haaretz, Ahad (13/7). Israel percaya menghabisi mereka maka Negeri Zionis itu akan aman. Alasan Israel hendak menjatuhkan Hamas sangat tidak realistis dan tidak dibenarkan lantaran di balik itu mereka memiliki tujuan lain yang lebih parah yakni membantai orang-orang berdarah Arab.

Israel telah membuat peta pembantaian itu, setidaknya hal itu bisa dilihat secara gamblang pada stasiun televisi Al Jazeera yang lebih berimbang memberitakan agresi militer Negeri Bintang Daud itu. Levy menegaskan kita semua akan terkejut melihat gambar-gambar ditayangkan Al Jazeera. Mayat-mayat warga Gaza menumpuk dan lebih banyak lagi korban pembunuhan massal makin membuat Israel bangga.

Total korban mencapai ratusan dan 24 di antaranya anak-anak. Israel membombardir sekolah bahkan rumah sakit, namun tak satu pun keadilan bisa menyeret mereka untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Meski secara jelas kejahatan kemanusiaan terjadi di depan mata tapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selalu mengatakan serangan mereka sudah sesuai dengan perintah dari pusat. Berbeda dengan keadaan di Irak dan Suriah yang juga tengah konflik. Warga Gaza tak memiliki fasilitas mewah saat ini dibutuhkan pengungsi yakni melarikan diri. Gerbang Rafah sebagai satu-satunya jalan keluar ditutup oleh Mesir sebagai pemilik sah dan ini membuat mereka harus bertahan hidup di tengah gempuran militer Zionis.

Sejak perang Libanon pertama lebih dari tiga dekade lalu, pembantaian warga Arab telah terjadi. IDF tidak berperang melawan tentara dan Hamas namun sasaran utama mereka yakni penduduk sipil. Bangsa Arab seperti tidak mempunyai tujuan hidup, mereka dilahirkan seolah hanya untuk membunuh dan dibunuh, dan Zionis telah menargetkan mereka untuk dihabiskan.

Hamas pun bersalah. Mereka meninggalkan masyarakat sipil Gaza dan memfokuskan diri menyerang militer Israel dari tempat-tempat bersembunyi. Mereka meninggalkan rakyat tak bersalah semakin sengsara di garis perbatasan. Namun tentu saja ini membuat kesalahan Israel semakin berlipat. Mereka menyerang rumah-rumah dan tak satu pun kelompok Hamas berada di sana. Israel melontarkan mortar dengan penghuninya berada di dalam sana.

Pensiunan mayor jenderal Israel Oren Shachor memberikan komentar paling kejam dan tak rasional. "Dengan membunuh warga mereka ini akan menakuti Hamas," ujarnya. Ucapan enteng ini sama sekali tak mendapat respon bahkan dari polisi dunia Amerika Serikat sekalipun. Ucapan ini kejahatan paling terlihat dan mengenaskan.

Perang merupakan hal hina dalam peradaban manusia dan perang paling parah yakni perang tanpa tujuan. Ini yang terlihat antara Gaza-Israel. Dunia jelas tak bisa membayangkan kengerian hidup di Gaza dan ketakutan dirasakan oleh 1,8 juta penduduknya. Jalur Gaza hanya satu contoh wilayah keputus asaan manusia.

Israel telah menyiapkan 1.000 ton bahan peledak dan tanda-tanda kemenangan mereka sudah hampir tercapai. Kematian bagi Arab.

 Ardini Maharani  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...