Sabtu, 27 Oktober 2012

Diciptakan, Game Video Pengontrol Emosi Anak

Ilustrasi anak bermain game
Hasil penelitian menunjukkan anak lebih terkontrol emosinya setelah memainkan game ini.

Jika Anda tidak bisa membantu anak yang memiliki masalah dengan emosi kemarahan melalui psikoterapi saja, cobalah game video. Namun tidak sembarangan video game. Tapi RAGE Control, video game yang dikembangkan Rumah Sakit Anak Boston, menggunakan tanggapan biologis untuk mendorong anak mengontrol emosinya, dan para peneliti melaporkan hasil positif.


Daam permainan seperti “Space Invaders” itu, anak-anak menembaki kapal udara musuh dan meninggalkan satu kapal yang baik untuk tetap hidup. Jika detak jantung mereka melebihi sejumlah level, mereka tidak lagi bisa menembaki kapal musuh.

Peter Ducharme, ketua penelitian ini mengatakan saat permainan menembak beberapa kali dihubungan dengan masalah bertambahnya agresi pada anak, mereka memilih untuk menciptakan game seperti ini karena anak-anak menjadi lebih terlibat.

“Ada games yang familiar dan dinikmati anak-anak dan mengajari mereka bagaimana tetap berada dalam kontrol emosi dan menghindari reaksi impulsif, yang karena itulah kami lihat sebagai reduksi kemarahan,” ujar Ducharme dalam sebuah email ke TechNewsDaily.

Mengelola kemarahan adalah salah satu gangguan mental paling sering terjadi di kalangan remaja. Menurut riset dari Sekolah Medis Harvard yang dipublikasikan Juli 2012, hampir delapan persen remaja memperlihatkan perilaku kekerasan yang reguler.

Dalam sebuah penelitian dua kelompok anak usia 9-17 tahun, kelompok yang memainkan game setelah menerima terapi standar untuk kemarahan, memperlihatkan perbaikan signifikan dalam menjaga detak jantung mereka tetap di bawah dibanding kelompok yang menerima terapi standar saja.

Anak-anak yang memainkan game mengalami penurunan skor kemarahan dalam intensitas kemarahan pada waktu-waktu tertentu, frekuensi kemarahan sepanjang waktu, dan ekspresi kemarahan terhadap yang lain atau objek lainnya (misalnya meneriaki atau menghina orang, atau meninju tembok).

“Anak-anak melaporkan kontrol perasaan yang lebih baik atas emosi mereka ketika menghadapi frustasi yang muncul setiap hari. Sementara ini masih penelitian awal, kami belum mampu mengikuti anak-anak ini setelah mereka lepas dari penelitian. Kami pikir game akan membantu mereka mengontrol emosi di lingkungan yang lain,” kata Ducharme.

Penelitian lain memperlihatkan bahwa game video bisa membantu mengobati sejumlah masalah perilaku dan psikologi pada anak. Sebuah penelitian pada 2011 dari Laboratorium Psikofisiologi dan Klinik Biofeedback dari Universitas East Carolina memperlihatkan game yang biasa saja dapat mengurangi depresi dan kecemasan, sementara beberapa penelitian tambahan memperlihatkan bahwa game video yang bertempo cepat bisa membantu anak yang memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dengan menambah kemampuan mereka dalam berkonsentrasi.

Tim peneliti di Rumah Sakit Anak Boston, yang berafiliasi dengan Sekolah Medis Harvard, tengah mengembangkan konsep ini di masa depan supaya bisa dengan mudah diterjemahkan dan dilibatkan dalam game-game mainstream lainnya, namun konsep ini belum tersedia.


Mereka kini tengah mengerjakan percobaan klinis baru tentang game yang melibatkan anak dan orangtua untuk bermain bersama. Tim ini juga merencanakan percobaan klinis yang melibatkan memainkan game di rumah. Sejauh ini percobaan mereka dilakukan di rumah sakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...