Asap
putih muncul dari Kapel Sistine, Vatikan, penanda terpilihnya Paus baru
pada 13 Maret 2013.(Gregorio Borgia, AP/National Geographic News)
Mengapa asap yang merupakan penanda terpilihnya Paus
baru bisa diatur menjadi hitam dan putih dijelaskan oleh salah satu
penulis Chemistry of Pyrotechnics.
"Habemus Papam!" teriak Kardinal
Prancis, Jean-Louis Tauran, pada pukul 08.12 malam waktu Vatikan, Rabu
(13/3). Seruan yang berarti, "Kita memiliki Paus baru," membuka
perkenalan dunia dengan pemimpin Katolik teranyar, Jorge Mario Bergoglio
atau yang kini dikenal Paus Fransiskus I.
Pemilihan Paus asal Argentina keturunan Italia ini diumumkan lewat
asap putih yang membumbung di atap Kapel Sistine, Vatikan. Asap putih
menandakan adanya pemimpin Katolik baru, sebaliknya, asap hitam
menandakan konklaf gagal menentukan pilihannya.
Menurut Chris Mocella, salah satu penulis Chemistry of Pyrotechnics,
ada beberapa hal yang dilakukan untuk menimbulkan asap hitam dan putih.
"Ada beberapa produk pembakaran yang berwarna putih atau abu-abu
terang, tergantung dari sifatnya," kata Mocella, Rabu (13/3).
Mocella menyebut, untuk senyawa zinc dan elemen fosfor
tertentu akan menyerap kelembaban ketika dibakar. Dengan demikian
terciptalah asap putih. Namun, dikatakan Mocella, para kardinal di
Vatikan menggunakan metode pembakaran yang lebih sederhana.
"Salah satu cara termudah untuk menciptakan asap putih adalah dengan
membakar debu seng logam dengan elemen sulfur, menghasilkan gas zinc sulfida yang merupakan asap putih tebal," kata Mocella.
Sedangkan untuk cara terbaik menghasilkan asap hitam adalah dengan
membakar bahan-bahan organik seperti kayu. Menurut Mocella, jika kita
membatasi jumlah oksigen yang tersedia dalam komposisi pembakaran
piroteknik, akan didapatkan banyak partikel yang tidak terbakar
sempurna.
Viva il Papa!
Sorakan masyarakat yang memenuhi Vatikan menyambut Paus Fransiskus I. Dengan mata tertuju ke balkon burgundi, teriakan "Viva il Papa!" (panjang umur bagi Paus) membahana.
Terpilihnya Bergoglio juga merupakan sejarah baru karena ia merupakan
paus non-Eropa pertama dalam 1.300 tahun. Lahir pada 17 Desember 1936,
ayah dari Bergoglio merupakan imigran Italia dan pekerja rel kereta api.
Bergoglio sebagai anak sulung dari lima bersaudara, memiliki
cita-cita awal sebagai ahli kimia. Namun, ia pindah haluan menjadi
pastor pada tahun 1958.
"Berdoalah untuk saya, sampai berjumpa lagi. Selamat malam dan
beristirahatlah dengan tenang," ucapan pembuka sekaligus penutup
Bergoglio sebagai Paus Fransiskus I.
(Zika Zakiya. Sumber: National Geographic News, Discovery News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar